ROLES UPDATE

PGS Kutai Barat: Simulasi Pengangkutan Pemesanan, Pengolahan, Produksi dan Penyimpanan

3
JKTI-5

Mulai Desember 2014, NTFP-EP melakukan simulasi pemesanan, pengolahan, produksi, dan transportasi penyimpanan produk rotan untuk menguji skema PGS. Kegiatan ini dilakukan bekerja sama dengan Bina Usaha Rotan (BUR) sebagai produsen dan Borneo Chic sebagai pembeli.

BUR adalah organisasi usaha penenun kerajinan rotan Dayak Benuaq yang berlokasi di desa Pepas Eheng, Kutai Barat, Kalimantan Timur. BUR lahir sebagai wadah bagi para penenun untuk meningkatkan kapasitas, meningkatkan kualitas produk, mengembangkan produk baru, dan memperkuat upaya pemasaran. BUR menjual produk mereka secara lokal dan nasional melalui berbagai saluran termasuk kerjasama dengan Jaringan Kerajinan Kalimantan dan Departemen Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi, dengan “anjat” (ransel tradisional dihiasi dengan motif tradisional) sebagai produk kerajinan utama mereka.

Brand The Borneo Chic dari Craft Kalimantan adalah toko retail dan outlet di Jakarta yang bertujuan untuk mengangkat kerajinan tradisional Dayak seperti “anjat” sebagai barang modis yang mempromosikan identitas dan budaya kebanggaan masyarakat adat Kalimantan dan pada saat yang sama mempopulerkan tantangan melindungi hutan Kalimantan di kalangan penduduk kota. Ini termasuk promosi pengelolaan hutan lestari dan mata pencaharian alternatif di antara orang Dayak.

Tujuan dari simulasi ini adalah untuk menguji ROLEs (Rotan Lestari/Rotan Lestari) sebagai skema SJP untuk produk “anjat”. Sebagai awal proses, diadakan pertemuan dengan anggota BUR dan unit ROLE di Kutai Barat. Hasil pertemuan/pelatihan dengan anggota BUR adalah:

  • Meningkatkan kapasitas anggota BUR dalam menerapkan skema ROLEs, terutama untuk aspek dokumentasi. Anggota BUR dapat mendokumentasikan panen dan produksi rotan mereka. Anggota BUR juga dapat mendokumentasikan stok produk ROLES di dalam BUR.
  • Prosedur operasi standar panen rotan juga didokumentasikan sebagai dokumen tertulis. Dokumen prosedur operasi standar untuk produksi juga sedang dalam proses tersedia sebagai dokumen tertulis.
  • BUR memiliki rencana kerja bagaimana mereka akan memproses pesanan “anjat”.

Pada tahap awal, 20 penenun dan 8 kebun rotan penenun BUR telah terdaftar di unit ROLES di Kutai Barat. Pesanan “anjat” diantarkan ke BUR pada Desember 2014, didokumentasikan di BUR, kemudian didistribusikan ke para penenun. Proses pengolahan dan produksi dilakukan dalam waktu 2 bulan, terdiri dari pemanenan rotan dari kebun rotan, penyiapan strip rotan, proses pencelupan alami dan proses penganyaman. Data yang didokumentasikan oleh penenun meliputi kode kecamatan, kode kelompok tani/pengenun, kode sumber/lokasi kebun rotan, kode penenun, tanggal panen rotan, tanggal penjualan rotan (jika ada), tanggal penyelesaian produk). Diikuti dalam bulan ini adalah transportasi penyimpanan dari BUR ke The Borneo Chic.