Punan – Penan Exchange Visit

Pada tanggal 16 – 17 Maret 2014, NTFP EP Malaysia dan Indonesia mengadakan studi banding Dayak Punan ke Dayak Penan. Tujuan kegiatan ini adalah saling berbagi informasi dan pengalaman antara Dayak Punan dan Penan serta NGO lokal (BRIMAS and JOAS) tentang isu Hak atas tanah, hutan dan ancaman bagi masyarakat adat. Kegiatan ini berlangsung di Long Kerangan, Miri, Sarawak.

Kepala desa Long Kerangan mengatakan “Saya sangat senang untuk bertemu dan berbagi informasi dengan Dayak Punan”. Hak atas tanah dan Hutan adat merupakan  hal yang sangat penting di Desa Long Kerangan. Kelompok masyarakat dan program rehabilitasi dilakukan untuk mencegah ancaman penebangan liar. Untuk menyelamatkan hutan, kita membuat palang pintu di setiap pintu utama menuju hutan. Markus mengatakan “Hak atas tanah merupakan isu yang penting”. Di fasilitasi oleh LP3M, Dayak Punan membuat peta wilayah yang menjadi ancuan dalam pengakuan hak atas tanah hutan. Dengan peta tersebut, mereka dapat menyelamatkan hutan. Sekarang mereka sedang menyiapkan dokumen tersebut untuk diajukan dan ditandatangani oleh Bupati.

Isu lain di Sarawak adalah adanya pembangunan bendungan untuk listrik. Mark Bujang (BRIMAS) mengatakan dengan adanya bendungan, masyarakat akan kehilangan tanah, mata pencaharian dan akan ada pemindahan lokasi desa. Sebagai kegiatan terakhir, Dayak Punan mengunjungi salah satu blokade pembanguan bendungan di daerah Baram.

The result of this activity is Penan and Punan people will made a collaboration on :

  • Culture festival of Penan and Punan community
  • Rehabilitation of traditional medicine plant in the forest
  • Establish and develop cooperative of Malaysia and Indonesia
  • Training on Participatory Mapping
Anda mempunyai artikel bagus?

Segera kirimkan kepada kami.

Linking People and Forests