Cerita Dari Eko Fesyen

“Saya tidak pernah menyangka hasil tenun ikat saya berubah menjadi pakaian yang sangat indah dan diperagakan oleh model di fashion show Eko Fesyen seperti ini, kata Ibu Herlina sambil terisak.  Isak tangis ibu Herlina ini merupakan isak tangis kebahagiaan seorang penenun tradisional dari Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat yang turut hadir  dalam peragaan busana bertajuk Eko Fesyen bersama Merdi Sihombing. Peragaan busana Eko Fesyen ini terselenggara sebagai hasil kolaborasi banyak pihak (NTFP-EP Indonesia, ASPPUK, Merdi Sihombing dan HIVOS) yang didukung oleh Uni Eropa (EU).
Peragaan busana  “Eko Fesyen”  ini juga merupakan kerjasama antara Merdi Sihombing dengan perempuan-perempuan pengrajin tenun dari 9 propinsi di Indonesia. Seperti ibu Herlina dengan NTFP EP (Non Timber Forest Products-Exchange Programme) Indonesia dan pengrajin lain yang merupakan dampingan ASPPUK (Asosiasi Pendamping Perempuan Usaha Kecil Mikro). Kegiatan ini merupakan bagian dari project SHWET (sustainable Hand Woven Eco Textile) yang bertujuan untuk memberikan manfaat ekonomi, social dan lingkungan bagi pengrajin tenun. Dalam pelaksanaan kegiatan ini NTFP EP Indonesia dan ASPPUK didukung oleh Uni Eropa (EU) dan HIVOS. Disamping launcing Eko Fesyen yang sudah dilaksanakan 26 Agustus 2016, ada pula pameran dan penjualan tenun dari 9 proponsi tanggal yang berlangsung dari tanggal 19 Agustus – 5 September 2016, serta demo menenun tenun ikat Sintang 26 – 28 Agustus. Seluruh kegiatan ini berlangsung di Alun-alun Grand Indonesia Jakarta.
Anda mempunyai artikel bagus?

Segera kirimkan kepada kami.

Linking People and Forests