MINUM MADU LEBIH SEHAT dan MENJAGA KELESTARIAN HUTAN

Minum Madu Lebih Sehat dan Menjaga Kelestarian Hutan

Madu hutan dari Taman Nasional Danau Sentarum diproduksi  secara higienis (tidak mengandung kuman atau penyakit). Sehingga dapat menjamin kualitas madu tetap baik dan tidak terfermentasi. “Dengan minum madu hutan, tubuh akan tetap sehat dan berkontribusi untuk kelestarian hutan” kata Hermanto, Ketua Jaringan Madu Hutan Indonesia (JMHI) di sela-sela Festival PARARA di Jakarta (15 Juni 2017).

Sejak 2005, Hermanto menangani pemanen madu hutan. Tahun 2017, dia dipilih sebagai ketua Jaringan Madu Hutan Indonesia (JMHI). Hermanto sangat fokus dalam perluasan jaringan pasar. Melalui JMHI dikembangkan sistem pemasaran dengan harga yang terbaik. Selain perluasan pasar, JMHI juga melakukan pengujian laboratorium dan pengendalian kualitas.

Anggota JMHI tersebar di 8 pulau di Indonesia. Organisasi itu membantu lebih dari 1500 pemanen madu hutan. JMHI dibentuk pada tahun 2005 yang beranggotakan anggota kelompok petani madu hutan, LSM dan PD. Dian Niaga.

Madu Hutan Lebah Raksasa

Madu hutan dihasilkan dari jenis lebah raksasa. Lebah ini mempunyai nama latin Apis dorsata. Lebah itu berperan penting dalam proses penyerbukan. Apis dorsata membutuhkan cabang pohon serta tanaman penghasil nectar (serbuk sari) untuk menjaga populasinya.

Dengan memelihara lebah madu hutan, kita berkontribusi terhadap kelestarian hutan. Sehingga keberadaannya bisa menjadi salah satu indikator, sehat atau tidaknya ekosistem hutan.

Menurut Hermanto, madu hutan dipanen langsung dari sarang lebah di hutan. Dipanen dengan teknik panen lestari. “Panen lestari bertujuan untuk tetap menjaga keberlangsungan hidup lebah,” jelas Hermanto, “Pemanenan hanya kepala sarang yang berisi madu dan tidak mengambil sarang yang ada anakan lebah.

Selain itu, lanjutnya, pemenenan menyisakan sekitar 25% madu dalam sarang untuk anakan. “Pemanenan seperti ini, menguntungkan petani,” ungkapnya, “Karena, dapat memanen madu hutan sampai tiga kali pada satu sarang di satu musim.”

Pemasaran Madu Hutan

  1. Dian Niaga merupakan pembeli madu hutan. Jhonny, pemilik PD Dian Niaga telah bekerja keras untuk meningkatkan kualitas madu hutan. Melalui pengemasan yang menarik, madu hutan dipasarkan secara nasional.

Riak Bumi, LSM lingkungan yang ada di Pontianak, Kalimantan Barat juga membantu dalam pemasaran madu hutan. Heri, Direktur Riak Bumi telah membantu pemanen madu hutan. Dia memberikan ketrampilan pemanen untuk meningkatkan produksi madu hutan.

Selain bekerjasama dengan PD. Dian Niaga dan Riak Bumi, JMHI juga memperluas jaringan pasar melalui pameran. Pameran yang diikuti adalah Festival Danau Sentarum dan Panen Raya Nusantara (PARARA).

“Sebelum memasarkan di pameran itu, pasar madu hutan sudah ada,” jelas Hermanto, “Tetapi belum terlalu luas. Setelah  pameran itu, madu hutan makin diketahui dan banyak peminatnya.”

Khasiat Madu Hutan

Madu hutan kaya akan vitamin dan nutrisi bagi tubuh. Madu hutan mengandung beberapa unsur penting seperti sukrosa (gula sederhana), glukosa (gula darah) dan enzim diastase (enzim pemecah gula). Enzim itu berfungsi penting bagi kesehatan tubuh. Selain itu, menurut penelitian Rita, Dosen Fakultas Kehutanan IPB, madu hutan mengandung anti kanker untuk menghambat pertumbuhan sel kanker.

Konsumsi madu di Indonesia masih rendah. Seperti ditulis, Republika pada 2018 lalu, konsumsi masyarakat terhadap madu masih rendah, sekitar 40 – 60 gram per kapita per tahun. Angka ini masih jauh ketimbang beberapa negara maju yang tingkat konsumsinya mencapai satu kilogram per kapita per tahun. Oleh karena itu, madu hutan bisa menjadi salah satu produk pilihan bagi masyarakat Indonesia untuk menjaga kesehatan.



Leave a Reply

6 + eighteen =